DELINQUENT dan ANTI
SOSIAL
A.
Delinquent
1. Pengertian
-
Kenakalan remaja biasa
disebut dengan istilah Juvenile berasal dari bahasa Latin juvenilis,
yang artinya anak-anak, anak muda, ciri karakteristik pada masa muda,
sifat-sifat khas pada periode remaja, sedangkan delinquent berasal dari bahasa
latin “delinquere” yang berarti terabaikan, mengabaikan, yang kemudian diperluas
artinya menjadi jahat, nakal, anti sosial, kriminal, pelanggar aturan, pembuat
ribut, pengacau peneror, durjana dan lain sebagainya. Juvenile delinquency atau
kenakalan remaja adalah perilaku jahat atau kenakalan anakanak muda, merupakan
gejala sakit (patologis) secara sosial pada anak-anak dan remaja yang
disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka mengembangkan
bentuk perilaku yang menyimpang. Istilah kenakalan remaja mengacu pada suatu
rentang yang luas, dari tingkah laku yang tidak dapat diterima sosial sampai
pelanggaran status hingga tindak kriminal.(Kartono, 2003).
-
Santrock
"Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja
yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal."
2.
Faktor- Faktor Penyebab Kenakalan Remaja
Kartini, Kartono (2011: 9), motif yang mendorong
remaja meakukan tindak kejahatan dan kedursilan itu antara lain:
1. Untuk
memuaskan kecenderungan keserakahan,
2. Meningkatnya
agresivitas dan dorongan seksual,
3. Salah asuh
atau salah didik orang tua, sehingga anak menjadi manja dan lemah mentalnya,
4. Hasrat untuk
berkumpul dengan kawan senasib dan sebaya, dan kesukaan untuk meniru-niru,
5. Kecenderungan
pembawaan yang patologis dan abnormal,
6. Konflik
bathin sendiri, dan kemudian menggunakan mekanisme pelarian diri serta
pembelaan diri yang irrasional.
Selanjutnya, beberapa penyebab
kenakalan remaja dibedakan menjadi dua bagian:
1.
Faktor
Internal
a.
Krisis
identitas
Perubahan
biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk
integrasi; a) terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya, b)
tercapainya identitas peran. Kenakalan remaja terjadi karena remaja gagaal
mencapaai padaa masa integrasi kedua.
b. Kontrol diri yang lemah
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat
diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku 'nakal'.
Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku
tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku
sesuai dengan pengetahuannya.
2.
Faktor
eksternal
a.
Kurang
perhatian dari orang tua
Keadaan lingkungan keluarga yang menjadi sebab timbulnya kenakalan remaja
seperti keluarga yang broken-home, rumah tangga yang berantakan disebabkan oleh
kematian ayah atau ibunya, keluarga yang diliputi konflik keras, ekonomi
keluarga yang kurang, semua itu merupakan sumber yang subur untuk memunculkan
delinkuensi remaja.
Perhatian dan kasih sayang dari orang
tua merupakan suatu dorongan yang berpengaruh dalam kejiwaan seorang remaja
dalam membentuk kepribadian serta sikap remaja sehari-hari. Jadi perhatian dan
kasih sayang dari orang tua merupakan faktor penyebab terjadinya kenakalan
remaja.
b. Minimnya pemahaman tentang keagamaan
Dalam masyarakat yang telah terlalu jauh dari agama, kemerosotan moral
orang dewasa sudah lumrah terjadi. Kemerosotan moral, tingkah laku dan
perbuatan – perbuatan orang dewasa yang tidak baik menjadi contoh atau tauladan
bagi anak-anak dan remaja sehingga berdampak timbulnya kenakalan remaja.
c. Pengaruh dari lingkungan sekitar
Di dalam kehidupan bermasyarakat, remaja sering melakukan keonaran dan
mengganggu ketentraman masyarakat karena terpengaruh dengan budaya barat atau
pergaulan dengan teman sebayanya yang sering mempengaruhi untuk mencoba.
Sebagaimana diketahui bahwa para remaja umumnya sangat senang dengan gaya hidup
yang baru tanpa melihat faktor negatifnya, karena anggapan ketinggalan zaman
jika tidak mengikutinya.
3. Faktor Resiko
Kenakalan remaja akan membawa
resiko bagi remaja itu sendiri, kerugian-kerugian yang akan berdampak buruk
bagi perkembangan individu baik secara mental psikologis dikemudian hari.
- Gangguan kepribadian antisosial
- Penjara karena tindakan kriminalitas
- Kematian yang diakibatkan narkotika, perkelahian,
- Cacat fisik atau bahkan kematian yang diakibatkan kecelakaan lalu lintas
- Penyakit akibat hubungan seksual, kehamilan yang tidak diharapkan, atau kematian yang disebabkan proses aborsi yang tidak aman
- Putus sekolah
- Kehilangan masa depan
- Penolakan komunitas, atau dikucilkan masyarakat
- Dan sebagainya
- Gangguan kepribadian antisosial
- Penjara karena tindakan kriminalitas
- Kematian yang diakibatkan narkotika, perkelahian,
- Cacat fisik atau bahkan kematian yang diakibatkan kecelakaan lalu lintas
- Penyakit akibat hubungan seksual, kehamilan yang tidak diharapkan, atau kematian yang disebabkan proses aborsi yang tidak aman
- Putus sekolah
- Kehilangan masa depan
- Penolakan komunitas, atau dikucilkan masyarakat
- Dan sebagainya
4. Gejala Gejala Kenakalan Remaja
Adapun
gejala-gejala yang dapat memperlihatkan hal-hal yang mengarah
kepada kenakalan remaja :
1. Anak-anak yang tidak disukai oleh teman-temannya sehingga anak tersebut menyendiri. Anak yang demikian akan dapat menyebabkan kegoncangan emosi.
2. Anak-anak yang sering menghindarkan diri dari tanggung jawab di rumah atau di sekolah. Menghindarkan diri dari tanggung jawab biasanya karena anak tidak menyukai pekerjaan yang ditugaskan pada mereka sehingga mereka menjauhkan diri dari padanya dan mencari kesibukan-kesibukan lain yang tidak terbimbing.
3. Anak-anak yang sering mengeluh dalam arti bahwa mereka mengalami masalah yang oleh dia sendiri tidak sanggup mencari permasalahannya. Anak seperti ini sering terbawa kepada kegoncangan emosi.
4. Anak-anak yang mengalami phobia dan gelisah dalam melewati batas yang berbeda dengan ketakutan anal-anak normal.
5. Anak-anak yang suka berbohong.
6. Anak-anak yang suka menyakiti atau mengganggu teman-temannya di sekolah atau di rumah.
7. Anak-anak yang menyangka bahwa semua guru mereka bersikap tidak baik terhadap mereka dan sengaja menghambat mereka.
8. Anak-anak yang tidak sanggup memusatkan perhatian.
Dengan sedikit pengertian kenalan remaja diatas membuat kita akan lebih mengerti akan sikap dan perilaku remaja kita apakah baik baik saja ataukah sudah mengarah pada suatu kenakalan remaja.
kepada kenakalan remaja :
1. Anak-anak yang tidak disukai oleh teman-temannya sehingga anak tersebut menyendiri. Anak yang demikian akan dapat menyebabkan kegoncangan emosi.
2. Anak-anak yang sering menghindarkan diri dari tanggung jawab di rumah atau di sekolah. Menghindarkan diri dari tanggung jawab biasanya karena anak tidak menyukai pekerjaan yang ditugaskan pada mereka sehingga mereka menjauhkan diri dari padanya dan mencari kesibukan-kesibukan lain yang tidak terbimbing.
3. Anak-anak yang sering mengeluh dalam arti bahwa mereka mengalami masalah yang oleh dia sendiri tidak sanggup mencari permasalahannya. Anak seperti ini sering terbawa kepada kegoncangan emosi.
4. Anak-anak yang mengalami phobia dan gelisah dalam melewati batas yang berbeda dengan ketakutan anal-anak normal.
5. Anak-anak yang suka berbohong.
6. Anak-anak yang suka menyakiti atau mengganggu teman-temannya di sekolah atau di rumah.
7. Anak-anak yang menyangka bahwa semua guru mereka bersikap tidak baik terhadap mereka dan sengaja menghambat mereka.
8. Anak-anak yang tidak sanggup memusatkan perhatian.
Dengan sedikit pengertian kenalan remaja diatas membuat kita akan lebih mengerti akan sikap dan perilaku remaja kita apakah baik baik saja ataukah sudah mengarah pada suatu kenakalan remaja.
5.
Bentuk-Bentuk Kenakalan Remaja
Bentuk-bentuk kenakalan remaja
meliputi:
1.Kenakalan
yang menimbulkan korban fisik pada orang lain: perkelahian, perkosaan,
perampokan, pembunuhan, dan lain-lain.
2.Kenakalan
yang menimbulkan korban materi: perusakan, pencurian, pencopetan, pemerasan,
dan lain-lain.
3.Kenakalan
sosial yang tidak menimbulkan korban di pihak orang lain: pelacuran,
penyalahgunaan obat.
SIKAP
ANTISOSIAL
1.
Pengertian Sikap Antisosial
Antisosial terdiri dari kata anti
dan sosial, anti yang berarti menentang atau memusuhi dan sosial
yang berarti berkenaan dengan masyarakat. Jadi, antisosial
adalah suatu sikap yang melawan kebiasaan masyarakat dan kepentingan umum.
Sikap antisosial memiliki definisi
longgar, namun sebagian besar setuju dengan ciri-ciri perilaku antisosial yang
dikenal umum, seperti mabuk-mabukan di tempat umum, vandalisme, mengebut di
jalan raya, dan perilaku yang dianggap menyimpang lainnya. Secara sederhana,
perilaku antisosial bisa digambarkan sebagai “perilaku yang tidak diinginkan
sebagai akibat dari gangguan kepribadian dan merupakan lawan dari perilaku
prososial” (Lane 1987; Farrington 1995; Millon et al 1998 dalam Setiyawati,
2010).
Menurut Nevid dkk. (2005: 277)
gangguan perilaku antisosial adalah sebuah gangguan perilaku yang ditandai oleh
perilaku antisosial dan tidak bertanggungjawab serta kurangnya penyesalan untuk
kesalahan mereka. Sedangkan menurut Cleckley (1976 dalam Silitonga, 2010) Orang
dengan gangguan kepribadian antisosial (antisocial personality disorder)
secara persisten melakukan pelanggaran terhadap hak-hak orang lain dan sering
melanggar hukum. Mereka mengabaikan norma dan konvensi sosial, impulsif, serta
gagal dalam membina hubungan interpersonal dan pekerjaan. Meski demikian mereka
sering menunjukkan kharisma dalam penampilan luar mereka dan paling tidak
memiliki intelegensi rata-rata.
Perilaku antisosial bisa dilakukan
oleh siapa saja tanpa ada batasan usia, namun karena `penyimpangan' ini
dikategorikan sebagai`penyimpangan' ringan dari tatanan sosial yang umum
diterima bersama, secara umum perilaku antisosial identik dengan anak-anak muda
usia sekolah.
Menurut Kathleen Stassen Berger,
sikap antisosial adalah sikap dan perilaku yang tidak mempertimbangkan
penilaian dan keberadaan orang lain ataupun masyarakat secara umum
disekitarnya. Sikap dan tindakan antisosial terkadang mengakibatkan kerugian
bagi masyarakat luas karena si pelaku pada dasarnya tidak menyukai keteraturan
sosial seperti yang diharapkan oleh sebagian besar anggota masyarakat.
Sikap antisosial dapat terjadi
karena berbagai macam faktor, yaitu:
1. Kekecewaan terhadap sistem
sosial yang terdapat dalam masyarakat
2. Kegagalan dalam proses
sosialisasi yang dialami seseorang
3. Ketidakmampuan memahami
secara penuh sistem nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.
Menurut Soerjono Soekanto, terdapat
tiga istilah yang berhubungan dengan sikap antisosial, yaitu sebagai berikut:
a. Antikonformitas
…….Antikonformitas suatu pelanggaran
terhadap nilai-nilai dan norma-norma sosial yang dilakukan dengan sengaja oleh
individu atau sekelompok individu. Sebagai contohnya adalah mencuri, membunuh,
membuat keributan, dan mengasingkan diri dari pergaulan masyarakat.
b. Aksi antisosial
……Aksi antisosial sebuah aksi yang
menempatkan kepentingan pribadi ataupun kepentingan kelompok tertentu diatas
kepentingan umum. Contohnya adalah, tidak mau mengikuti kegiatan gotong royong
di masyarakat, memanipulasi data keuangan sebuah organisasi demi kepentingan
diri sendiri, dan lain-lain.
c. Antisosial Grudge
…….Antisosial grudge atau juga dendam antisosial, yaitu
rasa dendam atau sakit hati terhadap masyarakat maupun terhadap aturan sosial
tertentu sehingga menimbulkan perilaku menimpang.
2. Ciri-Ciri
Perilaku Antisosial
Ciri-ciri diagnostik dari gangguan
kepribadian antisosial menurut Nevid (2005: 279) adalah:
a. Paling tidak berusia 18 tahun
b. Ada bukti gangguan perilaku sebelum usia 15 tahun,
ditunjukkan dengan ….perilaku seperti
….membolos, kabur, memulai perkelahian
fisik, menggunakan senjata, memaksa ….seseorang
untuk melakukan aktivitas seksual, kekejaman fisik pada orang ….maupun binatang, merusak atau membakar bangunan
secara sengaja, ….berbohong, mencuri, atau
merampok.
c. Sejak usia 15 tahun menunjukkan
kepribadian yang kurang kepedulian yang ….kurang
dan pelanggaran terhadap hak-hak orang lain, yang ditunjukkan oleh ….perilaku sebagai berikut:
● Kurang patuh terhadap norma
sosial dan pereturan hukum, ditunjukkan .…………dengan
perilaku melanggar hukum yang dapat maupun tidak dapat .…………mengakibatkan
penahanan, seperti merusak bangunan, terlibat dalam .…………pekerjaan
yang bertentangan dengan hokum, mencuri, atau menganiaya .…………orang lain.
● Agresif dan sangat mudah
tersinggung saat berhubungan dengan orang ………
lain, ditunjukkan dengan terlibat dalam
perkelahian fisik dan menyerang .…………orang
lain secara berulang, mungkin penganiayaan terhadap pasangan .…………atau anak-anak.
● Secara konsisten tidak
bertanggung jawab, ditunjukkan dengan .…………kegagalan
mempertahankan pekerjaan karena ketidakhadiran berulang .…………kali, keterlambatan, mengabaikan kesempatan kerja atau .…………memperpanjang periode pengangguran meski ada
kesempatan kerja; .…………dan atau kegagalan
untuk mematuhi tanggung jawab keuangan seperti .…………gagal
membiayai anak atau membayar hutang; dan/atau kurang dapat .…………membina hubungan monogami.
● Gagal membuat perencanaan masa
depan atau impulsivitas, seperti .…………ditunjukkan
oleh perilaku berjalan-jalan tanpa pekerjaan tanpa tujuan .…………yang jelas.
● Tidak menghormati kebenaran,
ditunjukkan dengan berulang kali .…………berbohong,
memperdaya, atau menggunakan orang lain untuk .…………mencapai
tujuan pribadi atau kesenangan.
● Tidak menghargai keselamatan
diri sendiri dan keselamatan orang lain, .…………ditunjukkan
dengan berkendara sambil mabuk atau berulang kali .…………ngebut.
●.Kurang
penyesalan atas kesalahan yang dibuat, ditunjukkan dengan .……ketidakpedulian akan kesulitan yang ditimbulkan
pada orang lain, dan/atau .……membuat alasan
untuk alasan tersebut.
3.
Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Antisosial
Ada beberapa sebab munculnya sikap
antisosial di masyarakat, di antaranya adalah sebagai berikut:
● Adanya norma atau nilai sosial yang tidak sesuai
atau sejalan dengan keinginan …masyarakat,
sehingga terjadi kesenjangan budaya termasuk pola pikir …masyarakat.
● Kurang siapnya pola pemikiran masyarakat untuk
menerima perubahan dalam …tatanan masyarakat.
Hal ini terjadi karena adanya perubahan sosial yang …menuntut
semua komponen untuk berubah mengikuti tatanan yang baru. Dalam …perubahan ada komponen yang siap, namun sebaliknya
komponen yang tidak …siap ini justru akan
bersikap antisosial, karena tidak sepakat dengan perubahan …yang terjadi. Misalnya perusakan terhadap telepon
umum.
● Ketidakmampuan seseorang untuk memahami atau
menerima bentuk perbedaan …sosial dalam
masyarakat, sehingga akan mengakibatkan kecemburuan sosial. …Perbedaan-perbedaan dimaknai sebagai suatu
permasalahan yang dapat …mengancam stabilitas
masyarakat yang sudahtertata.
●.Adanya ideologi
yang dipaksakan untuk masuk ke dalam lingkungan …masyarakat.
Hal ini akan menimbulkan keguncangan budaya bagi masyarakat …yang belum siap untuk menerima ideologi baru
tersebut.
●.Pemimpin yang
kurang sigap dan tanggap atas fenomena sosial dalam …masyarakat,
serta tidak mampu menerjemahkan keinginan masyarakat secara …keseluruhan.
4.
Bentuk-Bentuk Perilaku Antisosial
Dalam masyarakat ada beberapa bentuk
sikap antisosial yang pada tingkatan tertentu dapat menimbulkan keresahan dalam
masyarakat, yaitu sebagai berikut:
a. Sikap antisosial yang muncul karena
deviasi individual
Deviasi individual bersumber pada
faktor-faktor yang terdapat pada diri seseorang, misalnya pembawaan, penyakit
kecelakaan yang dialami oleh seseorang, atau karena pengaruh sosiokultural yang
bersifat unik terhadap individu. Adapun bentuk-bentuk sikap antisosial tersebut
antara lain sebagai berikut.
1) Pembandel, yaitu orang yang tidak mau tunduk
kepada nasihat-nasihat orang …yang ada di
sekelilingnya agar mau merubah pendiriannya.
2) Pembangkang, yaitu orang yang tidak mau tunduk
kepada peringatan orang-…orang yang berwenang
di lingkungan tersebut.
3) Pelanggar, yaitu orang yang melanggar
norma-norma umum atau masyarakat …yang
berlaku.
4) Penjahat, yaitu orang yang mengabaikan norma-norma
umum atau masyarakat, …berbuat sekehendak hati
yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian harta atau …jiwa
di lingkungannya ataupun di luar lingkungannya, sehingga para anggota …masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan selalu
bersiap-siap untuk …menghadapinya.
b. Sikap antisosial yang muncul karena
deviasi situasional
Deviasi situasional merupakan fungsi
pengaruh kekuatankekuatan situasi di luar individu atau dalam situasi di mana
individu merupakan bagian yang integral di dalamnya. Situasi sosial adalah
keadaan yang berhubungan dengan tingkah laku seseorang di mana tekanan,
pembatasan, dan rangsangan-rangsangan yang datang dari orang atau kelompok di
luar diri orang itu relatif lebih dinamik daripada faktor-faktor internal yang
menimbulkan respon terhadap hal-hal tersebut. Deviasi situasional akan selalu
kembali apabila situasinya berulang. Dalam hal itu deviasi dapat menjadi
kumulatif. Bentuk sikap antisosial yang muncul adalah sebagai berikut.
1) Degradasi moral atau demoralisasi karena
kata-kata keras dan radikal yang …keluar dari
mulut pekerja-pekerja yang tidak mempunyai pekerjaan di tempat …kerjanya.
2) Tingkah laku kasar pada golongan remaja.
3) Tekanan batin yang dialami oleh
perempuan-perempuan yang mengalami masa …menopause.
4) Deviasi seksual yang terjadi karena seseorang
menunda perkawinan.
5) Homoseksualitas yang terjadi pada narapidana
di dalam Lembaga …Kemasyarakatan.
c. Sikap antisosial yang muncul karena
deviasi biologis
Deviasi biologis merupakan faktor pembatas
yang tidak memungkinkan memberikan persepsi atau menimbulkan respon-respon
tertentu. Gangguan terjadi apabila individu tidak dapat melakukan peranan
sosial tertentu yang sangat perlu. Pembatasan karena gangguan-gangguan itu
bersifat transkultural (menyeluruh di seluruh dunia). Beberapa bentuk
deferensiasi biologis yang dapat menimbulkan deviasi biologis adalah sebagai
berikut.
1) Ciri-ciri ras, seperti tinggi badan, roman muka,
bentuk badan, dan lain-lain.
2) Ciri-ciri biologis yang aneh, cacat karena
luka, cacat karena kelahiran, anak …kembar,
dan lain sebagainya.
3) Ciri-ciri karena gangguan fisik, seperti
kehilangan anggota tubuh, gangguan …sensorik,
dan lain sebagainya.
4) Disfungsi tubuh yang tidak dapat dikontrol
lagi, seperti epilepsi, tremor, dan …sebagainya.
Adapun bentuk sikap antisosial yang
muncul adalah egoisme, rasisme, rasialisme, dan stereotip.
● Egoisme, yaitu suatu bentuk sikap di mana
seseorang merasa dirinya adalah …yang paling
unggul atas segalanya dan tidak ada orang atau benda apapun yang …mampu menjadi pesaingnya.
● Rasisme, yaitu suatu sikap yang didasarkan
pada kepercayaan bahwa suatu ciri …yang dapat
diamati dan dianggap diwarisi seperti warna kulit merupakan suatu …tanda perihal inferioritas yang membenarkan
perlakuan diskriminasi terhadap …orang-orang
yang mempunyai ciriciri tersebut.
● Rasialisme, yaitu
suatu penerapan sikap diskriminasi terhadap kelompok ras …lain. Misalnya diskriminasi ras yang pernah terjadi
di Afrika Selatan.
● Stereotip, yaitu citra kaku mengenai suatu
ras atau budaya yang dianut tanpa …memerhatikan
kebenaran citra tersebut. Misalnya stereotip masyarakat Jawa …adalah lemah lembut dan lamban dalam melakukan
sesuatu. Stereotip tersebut …tidak selalu
benar, karena tidak semua orang Jawa memiliki sifat tersebut.
d. Sikap antisosial yang bersifat sosiokultural
Beberapa bentuk sikap antisosial
yang bersifat sosiokultural, yaitu:
1) Primordialisme, yaitu suatu sikap atau
pandangan yang menunjukkan sikap …berpegang
teguh kepada hal-hal yang sejak semula melekat pada diri individu …seperti suku bangsa, ras, agama ataupun asal-usul
kedaerahan oleh seseorang …dalam kelompoknya,
kemudian meluas dan berkembang. Primordialisme ini …muncul
karena hal - hal berikut.
a) Adanya sesuatu yang
dianggap istimewa oleh individu dalam suatu …………
kelompok atau perkumpulan sosial.
b) Adanya suatu sikap untuk
mempertahankan keutuhan suatu kelompok ………… atau
kesatuan sosial terhadap ancaman dari luar.
c) Adanya nilai-nilai yang berkaitan
dengan sistem keyakinan, seperti nilai-nilai …keagamaan,
pandangan hidup, dan sebagainya.
2) Etnosentrisme atau fanatisme suku
bangsa, yaitu suatu sikap menilai …kebudayaan
masyarakat lain dengan menggunakan ukuran-ukuran yang …berlaku
di masyarakatnya.
3) Sekularisme, yaitu suatu sikap yang
lebih mengedepankan hal-hal yang …bersifat
nonagamis, seperti teknologi, ilmu pengetahuan, sehingga kebutuhan …agamis seakanakan dikesampingkan. Mereka yang
memiliki sikap seperti ini …cenderung lebih
mempercayai kebenaran yang sifatnya duniawi.
4) Hedonisme, yaitu suatu sikap manusia
yang mendasarkan diri pada pola …kehidupan
yang serba mewah, glamour, dan menempatkan kesenangan …materil
di atas segala-galanya. Tindakan yang baik menurut hedonisme …adalah tindakan yang menghasilkan kenikmatan. Orang
yang memiliki sifat …seperti ini biasanya
kurang peduli dengan keadaan sekitarnya, sebab yang …diburu
adalah kesenangan pribadi.
5) Fanatisme, yaitu suatu sikap yang
mencintai atau menyukai suatu hal secara …berlebihan.
Mereka tidak mempedulikan apapun yang dipandang lebih baik …daripada hal yang disenangi tersebut. Fanatisme
yang berlebihan sangat …berbahaya karena dapat
berujung pada perpecahan atau konflik. Misalnya …fanatisme
terhadap suatu ideologi atau artis idola tertentu atau lainnya.
6) Diskriminasi, yaitu suatu sikap
yang merupakan usaha untuk membedakan …secara
sengaja terhadap golongangolongan yang berkaitan dengan …kepentingankepentingan tertentu. Dalam diskriminasi, golongan
tertentu …diperlakukan berbeda dengan
golongangolongan lain. Pembedaan itu dapat …didasarkan
pada suku bangsa, agama, mayoritas, atau bahkan minoritas …dalam masyarakat. Misalnya diskriminasi ras yang
dulu pernah terjadi di …Afrika Selatan yang
dikenal dengan politik apartheid, di mana golongan …orang-orang
kulit putih menduduki lapisan sosial yang lebih tinggi daripada …golongan orang-orang kulit hitam.
DAFTAR PUSTAKA
Nevid, Jeferry S., dkk. 2005. Psikologi Abnormal. Jakarta : Erlangga
Setyawati, Tuti. 2010. Perilaku Anti Sosial. Online.
http://tutisetiyawati.blogspot.com/2010/10/perilaku-anti-sosial.html.
Silitonga Ferry. 2010. Gangguan Kepribadian Antisosial