Jumat, 01 Januari 2016

LP DAN ASKEP ASAM URAT / GOUT ARTHRITIS

LAPORAN PENDAHULUAN

KONSEP TEORI
A.    Definisi
Arthritis Gout  adalah suatu proses inflamasi (pem­bengkakan yang terjadi karena de­posisi, deposit/timbunan kristal asam urat pada jaringan sekitar sendi. Gout juga merupakan istilah yang dipakai untuk sekelompok gangguan metabolik yang ditandai dengan me­ningkatnya konsentrasi asam urat.
B.     Etiologi
Arthritis Gout  disebabkan karena tingginya kadar asam urat  dalam darah (hiperurisemia). Penyebab hiperurisemia antara lain:
1.    Adanya gangguan metabolisme pu­rin bawaan
2.    Kelainan pembawa sifat atau gen
3.    Kelebihan mengkomsumsi makan berkadar purin tinggi seperti: daging, jeroan, kepiting, kerang, keju, kacang tanah, bayam, bucis.
4.    Penyakit seperti: leukemia (kanker sel darah putih), kemoterapi, ra­dioterapi
5.    Konsumsi minumam beralkohol
6.     Pengaruh obat-obatan terhadap kadar asam urat dengan efek yang ditimbulkanya dapat menghambat ekskresi asam urat dalam ginjal (seperti : aspirin, diuretik)
7.    Penimbunan kristal asam urat dalam sendi
8.    Kegemukan
9.    Hiperurisemia : konsentrasi asam urat yang larut dalam darah berlebih ( > 6.8 mg/dl) Akibat overproduksi asam urat atau ekskresi (pengeluaran) yang berkurang
C.    Patofisiologi
Perjalanan penyakit gout sangat khas dan mempunyai 3 tahapan
1.      Tahap I (tahap artritis gout akut)
-       Pada tahap ini penderita akan mengalami serangan artritis yang khas dan serangan tersebut akan menghilang tanpa pengobatan dalam waktu 5 – 7 hari.
-       Karena cepat menghilang, maka sering penderita menduga kakinya keseleo atau terkena infeksi sehingga tidak menduga terkena penyakit gout dan tidak melakukan pemeriksaan lanjutan.
2.      Tahap II (tahap artritis  gout akut intermiten)  
-        Ditandai dengan serangan  artritis yang khas. 
-       Selanjutnya penderita akan sering mendapat serangan (kambuh) yg jarak antara serangan yg satu& serangan berikutnya makin lama makin rapat &lama, serangan makin lama makin panjang, serta jumlah sendi yang terserang makin banyak maka menimbulkan nyeri yang berkepanjangan.
3.      Tahap III (tahap artritis gout kronik bertofus)  
-       Tahap ini terjadi bila penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau lebih. 
-       Pada tahap ini akan terjadi benjolan-benjolan di sekitar sendi yang sering  meradang yang disebut sebagai tofus.
-       Tofus ini berupa benjolan keras yang  berisi serbuk seperti kapur yang merupakan deposit dari kristal urat. Tofus ini akan mengakibatkan  kerusakan pd sendi dan tulang di  sekitarnya.
D.    Manifestasi Klinis
1.    Serangan gout biasanya timbul secara men dadak/akut, kebanyakan linu atau nyeri menyerang pada malam hari atau pagi hari saat bangun tidur
2.    Jika gout menyerang, sendi-sendi yang terserang tampak: merah mengkilat, bengkak, kulit diatasnya terasa panas disertai nyeri yg sangat hebat, persendian sulit digerakkan.
3.    Serangan pertama gout pada umumnya berupa serangan akut yg terjadi pada pangkal ibu jari kaki bagian belakang disebut (padagra)
4.    rasa sakit yang hebat dan peradangan lokal. Pasien mungkin juga menderita demam (>38°C) tdk menurun selama 3 hari walau sudah dilakukan perawatan. dan jumlah sel darah putihmeningkat
5.    Pada kasus gout kronis dpt timbul tofus yaitu endapan seperti kapur dikulit yg membentuk suatu tonjolan/ benjolan yg menandai pengendapan kristal asam urat.
6.    Sering muncul pada daun telinga, siku, tumit belakang, dan punggung tangan.
7.    Bengkak pada kaki atau peningkatan BB yg tiba2
8.    Diare atau muntah
E.     Pemeriksaan Diagnostik
1.      Pemeriksaan Laboratorium
Didapatkan kadar asam urat yang tinggi dalam darah yaitu = > 6 mg % normalnya pada pria 7 mg% dan pada wanita 6 mg%.
2.         Pemeriksaan cairan tofi sangat penting untuk pemeriksaan diagnosa yaitu cairan berwarna putih seperti susu dan sangat kental sekali.
3.         Pemeriksaan darah lengkap
4.         Pemeriksaan ureum dan kratinin
-        kadar ureum darah normal : 5-20 ,mg/dl
-       kadar kreatinin darah normal :0,5-1 mg/dl
F.     Penatalaksanaan Medis
1.    Melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal. Kadar normalnya adl Wanita (2,4 – 6 mg/dl & Pria (3,0–7 mg/dl )
2.    Diet rendah purin : Kontrol makanan yg dikonsumsi tdk byk mengandung purin (hati, ginjal, ikan sarden, daging kambing,emping,bayam,lemak dll)
3.    Banyak minum air putih 2-3 liter/hari, karena dpt membantu membuang purin dalam tubuh/ melarutkan asam urat.
4.    Hindari minum alkohol 
5.    Bed rest / tirah baring minimal 24 jam setelah serangan. Gout akan cepat kambuh jika terlalu cepat bergerak
6.    Pengobatan jangka panjang hingga sembuh tuntas, bukan minum obat ketika sakit
7.    Terapi dengan pengobatan:
a.       Kolkisin →suatu agen anti radang yg biasanya dipakai utk mengobati serangan gout akut&mencegah serangan gout akut kemudian hari. Diberikan dg dosis 0,5 mg/jam.
b.      Fenilbutazon →suatu agen anti radang yg digunakan utk mengobati artritis gout.
c.       Allopurinol →untuk mengurangi pembentukan asam urat. Dengan dosis 100-400 mg/hari.
d.      Probenesid &sulfinpirazin →suatu agen yang dpt menghambat proses reabsorpsi asam urat oleh tubulus ginjal&meningkatkan ekskresi asam urat.
e.       Analgesik →bila nyeri bertambah berat.
8.    Pembedahan dilakukan bila tofi besar &menganggu gerakan sendi.
G.    Komplikasi
1.      Merusak tulang akibat tofi (timbunan asam urat pada jaringan lunak)
2.      Kelumpuhan sendi
3.      Terbentuk batu urat di ginjal



KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A.    Pengkajian
1.    Identitas pasien
2.    Riwayat kesehatan pasien
a.      Keluhan utama (pasien mengeluh Nyeri pada daerah persendian)
b.      Riwayat kesehatan sekarang (pasien mengatakan nyeri         pada persendian,dan merasa keram)
c.       Riwayat kesehatan masa lalu (pasien tidak perna mengalami penyakit yang sama)
d.      Riwayat kesehatan keluarga (Keluarga pasien tidak ada        yang mengalami penyakit yang sama)
3.    Pemeriksaan labratorium
Didapatkan kadar asam urat yang tinggi dalam darah yaitu = > 6 mg % normalnya pada pria 7 mg% dan pada wanita 6 mg%.
4.    Pemeriksaan fisik
-       B1 (Breathing) = px. Paru2 (IPPA)
-       B2 (Blood) = pengisian kapiler < 1 detik, keringat                                                    dingin&pusing
-       B3 (Brain) = kesadaran CM, kepala&wajah,sklera tdk ikterik,                                             konjungtiva anemis.
-       B4 (Bladder) = produksi urin dlm batas normal&tdk terdapat                                 keluhan kecuali pykit gout
-       B5 (Bowel) = normal tpi hrus dikaji frekuensi, warna, bau feses. Biasanya mengalami nyeri lambung, mual&tdk nafsu makan.
-       B6 (Bone)
Ø  Look→keluhan nyeri sendi&perlu segera diberi prtolongan
Ø  Feel→ada nyeri tekan pd kaki yg bengkak
Ø  Move →hambatan gerakan sendi biasanya semakin bertambah berat.
B.     Diagnosa Keperawatan
1.         Nyeri pada persendian berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal penyakit gout.
2.         Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.


C.    Intervensi Keperawatan
Dx 2 : Nyeri pada persendian berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal penyakit gout.
Intervensi
a.       Kaji pengetahuan klien dan keluarga tentang gout.
Rasional : untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan klien dan keluarga.
b.      Berikan penjelasan mengenai pengertian, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi, dan perawatan gout
Rasional : untuk menambah pengetahuan klien dan keluarga.
c.       Kaji nyeri klien.
Rasional :untuk mengetahui intensitas nyeri, karakteristik nyeri, lokasi nyeri, durasi nyeri dan faktor yang memperberat nyeri.
d.      Anjurkan kompres dingin dan hangat.
Rasional : untuk menghambat nyeri dan mengurangi inflamasi.
e.       Ajarkan teknik nafas dalam.
Rasional : untuk mengurangi nyeri.
f.       Tanyakan tentang yang telah di jelaskan mengenai penyakit gout
Rasional : untuk mngetahui pemahaman klien dan keluarga tentang yang sudah dijelaskan.
g.      Beri pujian atas usaha keluarga mau berpartisipasi dan mencoba nafas.
Rasional : untuk memberikan semangat pada klien dan keluarga.

Dx 2 : Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
Intervensi
h.      Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga.
Rasional : untuk mengetahui tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang cara perawatan dan makanan yang harus dihindari.
i.        Jelaskan tentang cara perawatan gout.
Rasional :agar pengetahuan tentang cara perawatan gout bertambah.
j.        Jelaskan tentang makanan yang harus dihindari penderita gout.
Rasional : agar klien dan keluarga dapat mengetahui makanan yang harus dihindari penderita gout.
k.      Ajarkan latihan pergerakan sederhana (ROM ekstremitas atas dan bawah)
Rasional : untuk melatih otot pergerakan agar tidak terjadi kekakuan otot.
l.        Berikan pujian atas partisipasi dan kemauan keluarga mau mencoba latihan pergerakan.
Rasional : untuk memberikan dukungan pada keluarga agar mau mencoba setiap nyeri dan bengkak berkurang.









DAFTAR PUSTAKA

Dra. Misnadiarly. AS. APU 2008. Riset : Mengenal Artrithis Edisi XII.  Mediakom Puslitbang Biomedis Dan Farmasi, Badan Litbangkes
Doenges E Marilynn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta
Prof .dr.H.M. Noer, Sjaifoellah. 2000. Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi ke 3. Balai penerbit FKUI: Jakarta
Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Jakarta.EGC
Paramitha. 2011. Jurnal Nursing :Memahami berbagai macam penyakit. Jakarta: Indeks.



5 komentar: